Kamis, 10 September 2009

APA ARTI SESUNGGUHNYA TENTANG NGABEN
-----SIMAK----
Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali, khususnya oleh yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa.
Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali upacara ini biasanya menghabiskan dana 15 juta s/d 20 juta rupiah. Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya.
Hari pelaksanaan Ngaben ditentukan dengan mencari hari baik yang biasanya ditentukan oleh Pedanda. Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan keluarga dibantu oleh masyarakat akan membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat mayat yang akan dilaksanakan Ngaben.

Pagi hari ketika upacara ini dilaksanakan, keluarga dan sanak saudara serta masyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara. Mayat akan dibersihkan atau yang biasa disebut “Nyiramin” oleh masyarakat dan keluarga, “Nyiramin” ini dipimpin oleh orang yang dianggap paling tua didalam masyarakat. Setelah itu mayat akan dipakaikan pakaian adat Bali seperti layaknya orang yang masih hidup. Sebelum acara puncak dilaksanakan, seluruh keluarga akan memberikan penghormatan terakhir dan memberikan doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh tempat yang baik. Setelah semuanya siap, maka mayat akan ditempatkan di “Bade” untuk diusung beramai-ramai ke kuburan tempat upacara Ngaben, diiringi dengan “gamelan”, “kidung suci”, dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat, di depan “Bade” terdapat kain putih yang panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya. Di setiap pertigaan atau perempatan maka “Bade” akan diputar sebanyak 3 kali. Sesampainya di kuburan, upacara Ngaben dilaksanakan dengan meletakkan mayat di “Lembu” yang telah disiapkan diawali dengan upacara-upacara lainnya dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi Abu. Abu ini kemudian dibuang ke Laut atau sungai yang dianggap suci.
Setelah upacara ini, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati lelulur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.



Diambil Oleh
Nyoman Oka Wijaya
Dari Bergbagai Sumber

Rabu, 09 September 2009

RENCANA PEMUGARAN PURA DALEM

OM SWASTYASTU

ATAS ASUNG KERTA WARA NUGRAHA IDA HYANG WIDI WASA , KAMI KELUARGA BESAR DESA PENUKTUKAN AKAN MERENCANAKAN PEMUGARAN " PURA DALEM SETRA PENUKTUKAN "
KAMI MOHON BANTUAN SERTA DO"ANYA KEPADA MASYARAKAT KAMA

OM SHANTIH, SHANTIH, SHANTIH , OM

Kamis, 03 September 2009

NGABEN MASSAL KELUARGA BESAR

OM SWASTYASTU

ATAS ASUNG KERTA WARA NUGRAHA IDA SANG HYANG WIDHI WASA, KAMI KELUARGA BESAR DADYA PAGEDANGAN PENUKTUKAN AKAN MENGADAKAN UPACARA NGABEN MASSAL YANG KEDUA .

Awal Mula sejarah Ngaben keluarga Besar Dadya Pagedangan , Desa Penuktukan ... yang pada 5tahun lalu sangat amat sulit untuk disosialisasikan kepada Masyarakat sekitarnya ,. tapi dengan Semangat Jiwa untuk memberikan asprisiasi terbaik buat masyarakan maka ngaben dilakssanakan , walau banyak godaan dan rintangan yang menghambat namu para panitia tidak henti-hentinya untuk berkreatifitas didalam mendukung perjalanan NGABEN yang pertama kali dalam sejarah , ( Mungkin Dulunya Desa Kami Ngaben Juga ..??? tapi apa daya terakhir ini ngaben di desa kami belum semua memahaminya.

teriring berjalannya Ngaben yang pertama Di Dadya Kami , dan pada akhirnya sebagian orang yang telah belajar memahami Tentang Ngaben pada akhirnya sebagian Warga Desa Penuktukan Telah Mengerti Apa Arti Dari Ngaben Yang sesunggunhnya ,... berpijak dari pengalaman dulu akhirnya kami keluarga besar Dadya Pagedangan Penuktukan Mendirikan Patus Ngaben . dimana kami melaksanakan iuran tiap bulan dimana nanti uangnya digunakan Ngaben ( NGABEN MASSAL TIAP 5 TAHUN ) walaupun Ngaben 5 tahun sekali , kami bangga sekali sebagai umat Hindu yang Notabennya dulunya ( Menjawab ANAK MULE KETO ) ..

Bagi rekan - rekan yang mau menyaksikan/ meliput ngaben massal silakan Hub panitia nengah suardiana .

Keluarga Besar Kami Akan Melangkah Untuk kedua kalinya melaksanakan Upacara Ngaben Massal Keluarga Besar Kami...

MOHON DO'A RESTUNYA....


Bersambung :

ditulis :
Nyoman Oka Wijaya.